LIMA SYARAT KELUARGA SAKINAH
Sebuah bangunan terdiri dari bata-bata, jika satu batubata hilang, maka
bangunan itu tak hanya keindahannya yang hilang tapi juga kekuatannya.
Masyarakat adalah cerminan kondisi keluarga. Jika keluarga sehat berarti masyarakatnya juga sehat. Jika keluarga bahagia, masyarakat pun bahagia. Setidaknya, ada lima faktor untuk membentuk keluarga sakinah di antaranya sebagai berikut.
1. Dalam keluarga ada mawaddah dan rahmah.
Mawaddah adalah jenis cinta membara, yang mengebu-gebu. Sedangkan rahma
adalah jenis cinta yang lembut, siap berkorban dan melindungi yang dicintai.
Mawaddah saja kurang menjamin kelangsungan rumah tangga. Sebaliknya, rahmah, tak
cukup memeberikan garansi.
2. Hubungan antara suami istri harus atas berdasarkan saling membutuhkan.
Seperti pakaian dan yang memakainya “hunna libasun lakum wa antum libasun
lahunna”. (QS al Baqarah:187) Kalau kita kaji lebih dalam, fungsi pakaian
setidaknya ada tiga; menutup aurat, melindungi diri dari panas dan dingin, serta
sebagai perhiasan. Suami terhadap istri, juga harus memiliki fungsi yang sama.
Jika istri mempunyai sesuatu kekurangan, suami tidak menceritakan pada orang
lain. Begitu juga sebaliknya. Jika istri sakit, suami segera mencari obat atau
membawa ke dokter. Begitu juga sebaliknya. Istri harus selalu tampil membanggakan
suami, suami juga harus tampil membanggakan istri . Jangan terbalik, di luaran
tampil menarik perhatian orang banyak. Tapi ketika di rumah, tampil tak sedap
dipandang mata.
3. Suami istri dalam bergaul memperhatikan hal-hal yang secara sosial dianggap
patut (ma’ruf), tidak asal benar dan hak.
“Wa’a syiruhunna bil ma’ruf”. (QS. An Nisa : 19). Besarnya mahar, nafkah, cara
bergaul dan sebagainya harus memperhatikan nilai-nilai ma’ruf . Hal ini terutama
harus diperhatikan oleh suami istri yang berasal dari kultur yang menyolok
perbedaannya.
4. Menurut hadits Nabi, pilar keluarga sakinah itu ada empat.
a. Memiliki kecendrungan kepada agama.
b. Yang muda menghormati yang tua dan yang tua menyayangi yang muda.
c. Sederhana dalam belanja.
d. Santun dalam bergaul dan selalu melakukan introspeks
5. Rasulullah juga bersabda tentang empat faktor yang menjadi sumber kebahagiaan
keluarga.
a. Suami dan istri yang setia.
b. Shalih dan shalihah.
c. Anak-anak yang berbakti pada orangtuanya.
d. Lingkungan sosial yang sehat dan rezeki yang dekat.
Hari demi hari tak boleh berlalu begitu saja. Anak sebagai buah cinta kita, tumbuh dan berkembang. Langkah kita hari ini menentukan masa depannya. Semoga mereka bisa menjadi pewaris yang kita dambakan. Selama kita setia pada lima hal di atas, insya Allah pertolongan Allah akan selalu menaungi kelurga kita. Amin.
Posting Komentar